Tuesday, 7 January 2014

CATATAN KECIL TENTANG PERJALANAN MENYUSURI NEGERI

Kegelisahan memuncak, entah karena apa. Pikiran melayang, takpernah diam di tempat. Sementara tubuh ini masih melakukan aktivitas yang sama, bangun pagi, berangkat bekerja, makan, pulang, makan, dan tidur. Begitu setiap hari, sampai terkadang kau merasa bosan.

Suatu ketika, rasa gelisah itu semakin menjadi-jadi. Badan semakin luruh oleh keringat yang semu. Keringat yang tidak menjadi kebahagiaan. Hati selalu dipenuhi tanya, mengapa aku harus selalu diam di tempat? Mengapa aku selalu gelisah? Apa yang kucari dalam hidup ini?


Sepertinya pertanyaan terakhir adalah pertanyaan yang benar-benar ingin dicari jawabannya. Namun, jawaban tersebut tidak kunjung ditemukan. Ia tersembunyi entah dimana dan takseorang pun yang mampu menjawab pertanyaan tersebut hingga kini.

Salah satu cara untuk menemukan jawaban tersebut adalah kau harus pergi mencarinya sendiri. Pergi menyusuri dunia yang belum kau kenal sebelumnya. Mendaki gunung, mengarungi lautan, menyusuri gua, berjalan di tepi pantai, hingga diam di tepi telaga. Temukan dan terjemahkan segala tanda yang kau lihat selama pengarunganmu itu.

Di dalam perjalanan tersebut kau pasti akan menemukan tanda. Meskipun belum menemukan jawaban yang sebenarnya, tanda-tanda tersebut adalah semacam puzzle yang akan kau susun hingga menjadi suatu jawaban yang utuh, yaitu jawaban yang benar-benar keluar dari nuranimu sendiri.

Kau harus tahu duniamu seperti apa. Kau harus mengerti seberapa megahnya negaramu. Dan kau harus sadari seberapa besarnya bangsamu. Kau dilahirkan di sini bukan karena keinginanmu, bukan karena kutukan, ataupun bukan karena kejahilan Tuhan. Tapi kau dilahirkan di sini untuk menjadi manusia yang bangga akan tanah kelahirannya sendiri.

Berjalanlah, temukan kepingan puzzle jawaban itu. Jangan ragu untuk melangkah, karena kakimu dijalankan oleh pikiranmu. Dan pikiranmu dikendalikan oleh hati rohanimu. Kemanapun kau pergi, hatimu yang akan selalu mengendalikannya.

Pergilah, jangan terpaku pada mata angin. Kau yang harus menentukan sendiri kemana arah langkahmu. Kau yang harus membuat arah mata anginmu sendiri, karena hanya kaulah sendiri yang tahu siapa dirimu sebenarnya. Bahkan, kau sendiri adalah tanda untuk menjawab pertanyaan itu.

Pergilah, negeri ini luas dan indah. Kau akan bisa melihat gunung gemunung yang cantik di atas awan. Kau akan merasakan angin yang bergaram di laut biru dan memiliki terumbu karang yang indah di dalamnya. Kau akan melihat ngarai dan air terjun yang indah, yang sesekali memerciki wajahmu. Menyegarkan udaramu. Dan kau pun akan menikmati kedamaian di tepi telaga yang tenang dengan pepohonan dan bukit yang memanjang. Indah sekali

Kau akan merasakan makanan yang lezat di sini. Ikan-ikan yang besar dan gurih. Bumbu masak yang lezat. Dan kau akan menemukan kopi dengan rasa yang beragam, teh yang kental, hingga pakaian-pakaian khas yang memiliki perbedaan dan ciri tersendiri.

Tidak ada satupun tempat yang tidak indah di sini. Lupakan sistem pemerintahannya. Lupakan segala kebusukan politiknya. Negara ini lahir tidak dari sebuah keburukan. Negara ini adalah keindahan. Dunia yang sengaja diciptakan Tuhan untuk diambil manfaatnya.

Pergilah, pahami segala budaya yang kau temui. Lihat segala tradisi yang mengharu biru. Temukan benda-benda peninggalan sejarah yang tersebar di beberapa tempat. Semuanya dapat kau nikmati asalkan kau mau mengingat dan menjaganya dengan baik.

Bila kau ingin menangis, menangislah. Menangislah ketika kau merasa bangga dengan keindahan negerimu. Menangislah bila kau mengerti bahwa mencintai negaramu itu lebih penting dari memuja budaya asing. Dan, menangislah bila kau temukan ironi bahwa keindahan tersebut tidak akan lestari jika tidak dijaga dengan baik.

Berangkatlah, dan temukan orang-orang baru di segala tempat yang kau tuju. Rasakan kehangatannya. Resapi segala budayanya. Niscaya kau akan temukan bahwa masyarakat di luar sana adalah saudaramu.

 Jika sudah berpikiran seperti itu, masihkah ada kekerasan antar individu/kelompok di negeri ini?

Berkumpullah dengan orang-orang. Temukan canda yang khas dan tawa yang lepas. Reguk kopimu, hisap rokok kretekmu, biarkan imajinasimu lepas. Barangkali jawabanmu ada di sana.

Namun, sekali lagi kau harus punya semangat itu. Semangat yang akan membawamu pergi kemanapun kau mau. Semangat yang selalu berkobar, dan ingin kau tunjukkan pada dunia bawa negerimu adalah negeri orang-orang hebat. Negeri dimana masyarakatnya masih rela bangun subuh hanya untuk pergi ke sawah, bertani, bercocok tanam, dan hasilnya diangkut untuk kesejahteraan masyarakat lainnya.

Pergilah, meskipun tanpa ditemani sesiapa.Jangan merasa kesepian, ciptakan keramaian yang unik versimu. Jangan takut, banyak orang-orang baik yang sudi menolongmu. Jangan ragu, kesempatan tersebut tidak datang dua kali. Inilah saatnya kau menjadi dirimu sendiri, manusia yang merasakan kedamaian saat kau berjalan.

Pergilah, rangkai semua tanda menjadi jawaban pertanyaanmu.

Dan... kini tiba saatnya aku yang pergi. Menyusuri dunia, memeluk semesta negerimu.




Bandung, 07 Januari 2014

No comments:

Post a Comment