Tiba-tiba malam
mengakhirkan cinta
Langkahku surut
oleh gelombang pasang
menghantam
karang; seberapa kuatkah ia?
Tiba-tiba malam
mengakhirkan kerinduan
Akh, selalu
terkenang betapa indahnya tayub
Betapa indahnya
ronggeng, betapa indahnya wajahmu
Dibelai angin
malam, dibelai angin berpasir
Dan kita selalu
bertanya; seberapa kuatkah kita?
Parangtritis,
22 September 2010
No comments:
Post a Comment