Suatu hari, kekasihnya sempat berkata kepada sang lelaki, "Aku ingin menikahimu apabila ada yang sudi mendonorkan matanya untukku," ujarnya. Betapa bahagianya perasaan si lelaki. Ia pun pergi ke beberapa rumah sakit, mencari pendonor yang mau mendonorkan matanya. Namun, ia tidak juga menemukan calon pendonor. Lelaki itu putus asa. Ia ingin menikah dengan kekasih yang sangat dicintainya.
Beberapa hari kemudian, kekasihnya mendengar kabar bahwa ada orang yang mau mendonorkan matanya.. Betapa bahagianya ia. Tanpa berpikir panjang, ia pun menerima mata tersebut. Beberapa saat kemudian, ia bisa melihat dunia untuk pertama kalinya. Bahagia.
Ia pun mencari lelakinya. Ia ingin mengabulkan janjinya dulu. Ditemuinya kekasihnya. Ia terkejut, kekasihnya adalah orang buta! Ia menangis sejadi-jadinya. Ia berlari keluar rumah sakit, menjauhi harapan-harapan indah yang selama ini telah dibuatnya. Ia tidak mau menerima kenyataan tersebut.
Beberapa hari kemudian, ia enggan untuk menghubungi lelaki tersebut. Lelaki yang tidak ia ketahui telah mengorbankan dunianya, harta yang paling berharga di dunia ini. Ia pun memutuskan untuk menikah dengan lelaki lain yang lebih gagah dan tentunya punya mata yang sempurna. Menjelang pernikahannya, sepucuk surat ia terima. Surat dari lelaki yang mencintainya dulu. Isinya sangat singkat.
"Take care of my eyes, Dear"
Bandung, 08 Agustus 2012
No comments:
Post a Comment