I
“Kelak jika aku kembali kesini. Akan kukumpulkan semua kenangan-kenangan kita yang terserak di beberapa tempat, lalu aku simpan di sebuah ruangan yang akan kuberi nama Museum Kenangan,” ujar seorang lelaki kepada kekasihnya, sesaat sebelum waktu memisahkan mereka di kota Jogja.
Malam yang dingin, angin membawa hujan. Sepasang kekasih itu
berjalan di sepanjang trotoar yang mulai sepi. Satu persatu orang-orang pulang,
pedagang kaki lima membereskan dagangannya. Beberapa turis masih ingin
menikmati malam dengan sekadar berjalan-jalan, ataupun makan di warung-warung
yang bertengger di pinggir jalan. Pengamen memainkan lagu cinta.
Sepasang kekasih itu mendengar lagu yang dinyanyikan oleh
pengamen itu. Keduanya saling menatap bahagia, seakan belum pernah menemukan
kebahagiaan seperti itu selama hidupnya. Ada rasa yang takbisa diucap oleh
kata. Keduanya terdiam, namun dalam hati mereka masing-masing tengah
berlangsung percakapan yang mesra dan lembut.
“Aku bahagia,” ujar si wanita sambil menggenggam erat tangan
lelakinya.