Monday, 23 January 2012

PAGI DAN SECANGKIR KOPI


Pagi dan secangkir kopi hapuskan sisa-sisa air mata yang terurai ketika malam.
Sinar matahari dan embun membasahi bumi, kicau burung bersenda gurau seperti
perempuan yang bergegas menuju pasar;
Pagi dan secangkir kopi kureguk sambil menanti kabarmu.
Apa kabar pagi yang menghiasi wajahmu? tanyaku.
Nun jauh di sana, kau menjawabnya dengan senyuman dan pagi dan secangkir kopi
dan rindu yang menggebu pula.
Pagi dan secangkir kopi melukiskan kehidupan, menggurat cita-cita yang terukir di cakrawala;
Dan kita akan selalu menggapainya dengan jenaka.
Pagi dan secangkir kopi, masih adakah kesepian yang membekas di hatimu?

Bandung, 05 Desember 2011
07.56

No comments:

Post a Comment