Untuk D
Kembali aku melewati jalan ini. Jalan raya yang dulu pernah
kita ramaikan dengan tawa kita. Di kota kecil ini, hanya ada satu jalan yang
menjadi lalu lintas utama penduduknya untuk melakukan aktivitas. Ya, ini hanya
kota kecil. Tapi disinilah cerita kita bermula.
Aku selalu membayangkan kenangan setiap kali aku berjalan di
jalan raya ini. Sebab, sepanjang jalan ini selalu ada jejak kenangan yang tidak
bisa terurai oleh waktu dan tanggal. Tidak bisa tersapu angin, dan takmenguap
oleh sinar matahari.
Di jalan ini segalanya masih sama, namun orang-orang yang
berlalu lalang tidak pernah sekalipun kukenali. Ini kota kecil, namun
penduduknya akan selalu mengalami regenerasi. Tidak pernah ada yang bertahan
lama tinggal dan menetap di kota ini, selain beberapa orang yang memang
menganggap kota kecil ini adalah pelarian yang menyenangkan.
Begitupun kamu, wanita yang dulu pernah meramaikan kota
kecil ini. Namun, akhirnya kamu harus pergi kembali ke kota asalmu. Tapi aku
masih enggan meninggalkan kota kecil ini. Kota yang membuat aku jatuh cinta
kepadamu. Kota dimana aku pernah tertawa, menangis, dan bersandar dalam bahumu
yang kecil. Kota dimana aku pernah memelukmu dalam malam-malam gelap sambil
berkata, “aku sayang kamu.”
Begitulah, segalanya tidak akan pernah memudar...
Di jalan ini aku memilih untuk berjalan kaki. Menikmati
setiap sudut-sudut jalan yang menyimpan kenangan. Karena dengan berjalan kaki,
aku selalu menemukan cinta. Aku selalu menemukan rindu. Dan aku selalu
menemukan cerita yang kelak akan kuceritakan kepadamu....
No comments:
Post a Comment