Thursday, 26 July 2012

JATINANGOR


Untuk D

Kembali aku melewati jalan ini. Jalan raya yang dulu pernah kita ramaikan dengan tawa kita. Di kota kecil ini, hanya ada satu jalan yang menjadi lalu lintas utama penduduknya untuk melakukan aktivitas. Ya, ini hanya kota kecil. Tapi disinilah cerita kita bermula.

Aku selalu membayangkan kenangan setiap kali aku berjalan di jalan raya ini. Sebab, sepanjang jalan ini selalu ada jejak kenangan yang tidak bisa terurai oleh waktu dan tanggal. Tidak bisa tersapu angin, dan takmenguap oleh sinar matahari.


Di jalan ini segalanya masih sama, namun orang-orang yang berlalu lalang tidak pernah sekalipun kukenali. Ini kota kecil, namun penduduknya akan selalu mengalami regenerasi. Tidak pernah ada yang bertahan lama tinggal dan menetap di kota ini, selain beberapa orang yang memang menganggap kota kecil ini adalah pelarian yang menyenangkan.

Begitupun kamu, wanita yang dulu pernah meramaikan kota kecil ini. Namun, akhirnya kamu harus pergi kembali ke kota asalmu. Tapi aku masih enggan meninggalkan kota kecil ini. Kota yang membuat aku jatuh cinta kepadamu. Kota dimana aku pernah tertawa, menangis, dan bersandar dalam bahumu yang kecil. Kota dimana aku pernah memelukmu dalam malam-malam gelap sambil berkata, “aku sayang kamu.”

Begitulah, segalanya tidak akan pernah memudar...

Di jalan ini aku memilih untuk berjalan kaki. Menikmati setiap sudut-sudut jalan yang menyimpan kenangan. Karena dengan berjalan kaki, aku selalu menemukan cinta. Aku selalu menemukan rindu. Dan aku selalu menemukan cerita yang kelak akan kuceritakan kepadamu....

No comments:

Post a Comment