Menyandang ransel besar. Naik kereta api, bus, kapal laut,
hingga kapal terbang dengan harga promo. Menginap di kawasan penginapan murah.
Menyandang kamera lalu memotret setiap tempat-tempat yang didatangi. Itulah
beberapa ciri dari seorang traveler
yang biasa kita temui di beberapa kawasan wisata. Menikmati hidup dengan
berpetualang adalah maksud dari setiap perjalanan yang dilakukannya.
Namun, pernahkah kita sampai pada pemikiran bahwa apa
sebenarnya esensi dari sebuah traveling
itu? Apakah esensi sebenarnya dari seorang traveler yang pergi ke tempat-tempat
yang indah dan menakjubkan di seantero dunia atau hanya sejenak melakukan
refreshing dari aktivitas keseharian yang menjemukan?
Traveling pada dasarnya mengunjungi tempat yang
belum/pernah/ingin dikunjungi dengan tujuan untuk menikmati setiap keindahan
yang ada. Namun, sebenarnya ada hal yang perlu kita cermati dan maknai dari
setiap traveling yang kita lakukan.
Ya, traveling sebenarnya adalah sebuah konektor antara kita
dengan dunia yang sesungguhnya. Dunia yang tidak sebatas aktivitas keseharian
kita. Dunia yang tidak sebatas antara rumah dengan tempat aktivitas keseharian
kita. Traveling adalah menemukan dunia yang sesungguhnya.
Selalu kita menganggap bahwa traveling itu harus pergi ke
tempat wisata yang menampilkan keindahan alam, sosial, dan budaya. Hingga ujung
dunia, orang-orang akan mengejar tempat-tempat tersebut demi tercapainya
kepuasan saat melakukan traveling. Lupakan perspektif tersebut. Apabila
berbicara soal keindahan, banyak sekali tempat—bahkan di dekat kita—tanpa kita
sadari memiliki potensi ke arah tersebut. Sayangnya, kita selalu terpaku pada
tempat-tempat wisata terkenal yang sudah populer akibat keunikan dan
keindahannya.
Lupakan dulu soal tempat-tempat yang indah dan menakjubkan.
Mengacu pada esensi bahwa traveling untuk menemukan dunia yang sesungguhnya.
Kebanyakan seorang traveler akan bangga apabila menceritakan tentang destinasi yang didatangi. Cerita-cerita
tersebut kini semakin populer dan menjadi acuan para traveler lain untuk pergi
ke tempat tersebut.
Ceritakanlah pengalaman perjalanan melalui sudut pandang
lain, yaitu tidak menceritakan destinasi yang didatangi, melainkan menceritakan
kondisi sosial, budaya, bahkan memaknai perjalanannya sebagai proses
pendewasaan hidupnya. Misalnya, bagaimana kondisi kehidupan masyarakat kecil di
kota yang didatangi, kehidupan malam, sosok seseorang yang ditemui, atau
pelajaran yang bisa didapat dari obrolan dengan beberapa orang.
Dari beberapa perjalanan yang saya lakukan, saya hanya
sesekali menceritakan destinasi/tempat-tempat yang saya kunjungi. Selebihnya
adalah realita kehidupan sosial dan yang paling sering ialah menuliskan
pembermaknaan dari obrolan yang saya lakukan dengan orang-orang yang ditemui
saat perjalanan, misalnya obrolan dengan pedagang di kereta, tukang becak, dan
lain-lain.
Lewat hal tersebut, saya selalu punya konsep yang jelas
untuk menceritakan pengalaman apa yang telah saya dapati. Ujung-ujungnya
pengalaman tersebut akan menghasilkan sebuah makna yang tersirat dari obrolan
yang dilakukan. Saya pikir, itulah esensi dari sebuah traveling, yakni
traveling untuk mendewasakan kehidupan, bukan hanya sekadar media liburan
belaka.
Terlepas dari itu semua, traveling selalu akan memberikan
kesan bagi setiap orang yang menjalaninya. Yang terbaik adalah bagaimana meramu
semua kesan tersebut untuk menjadi media pendewasaan dan sarana
untuk mengakrabi dengan kehidupan yang sebenarnya.
Di akhir tulisan ini, saya mengutip pernyataan dari
penjelajah terkenal, Ibn Battuta, yang berbunyi “Traveling, all you have to do
is take the first step”. Pernyataan itu bermaksud, setiap perjalanan selalu
dimulai dengan langkah yang pertama. Nah, apakah langkah pertama itu? Bagi
saya, langkah pertama tersebut adalah mimpi. Sehingga, traveling bisa juga
diartikan usaha untuk mewujudkan mimpi.
Jika Anda punya mimpi, wujudkanlah melalui traveling menuju
kehidupan dimana mimpi tersebut akan terwujud. I dream, I travel, I life!
Jatinangor, 18 Maret
2013
aku suka banget sama tulisannya...kalau ada waktu kunjungi balik blog aku ya curiousyuwie.blogspot.com, salam kenal nama aku yuwi :)
ReplyDeleteTerima kasih Yuwi, aku juga sudah berkunjung ke blogmu, salam kenal :)
ReplyDelete