Bertemu Monyet Hutan
Memasuki daerah Sumedang, matahari lebih leluasa bersinar
dan hamparan kebun teh mulai tergantikan dengan perbukitan tinggi khas daerah
Sumedang. Jalan pun mulai berliku dan merayap menaiki perbukitan. Deretan pohon
cemara dan pinus yang tinggi tampak di atas jalan yang saya lalui.
Daerah yang dikenal dengan nama Tanjungsiang ini merupakan
daerah terujung di kawasan Sumedang Utara. Meskipun masuk ke daerah Sumedang,
orang-orang lebih suka belanja ke Cisalak, Kasomalang, ataupun Subang. Sebab,
untuk bisa ke pusat kota Sumedang, dari Tanjungsiang bisa membutuhkan waktu
hingga 2 jam perjalanan dengan jalan berkelok. Berbeda dengan waktu tempuh ke
Subang, antara 30 menit hingga 1 jam dengan jalan yang tidak terlalu berkelok.
Bagi pencinta alam bebas, kawasan ini sangat cocok untuk
menyepi dari keramaian kota. Suasana hutan yang masih asri dan lebat, ditambah
dengan udara yang sejuk menjadikan kawasan ini betul-betul sayang untuk
dilewatkan begitu saja. Saya pun lagi-lagi menghentikan motor saya untuk
memotret sekaligus bersentuhan langsung dengan panorama di sana.
Di tengah jalan, saya pun mendengar deru air yang sangat
deras. Suaranya yang menggetarkan membuat saya mencari keberadaan air tersebut.
Pencarian saya pun tidak sia-sia. Sebuah air terjun kecil berada di jurang yang
menganga di samping jalan. Letaknya pun tersembunyi oleh rimbun semak yang
tumbuh di pinggir jalan.
Bukan hanya itu, di pinggir jalan sebelah kanan dimana
tebing-tebing batu dan pepohonan tinggi seakan-akan siap “melahap” pengendara, terdapat
mata air kecil yang berair jernih. Saya pun mencoba mengusapkan air tersebut. Subhanallah, sangat menyegarkan!
Puas “bermain air”, saya pun tertantang untuk menemukan
keunikan lain di sekitar kawasan ini. Belum terlalu jauh motor berjalan,
tiba-tiba di depan saya melintas sebuah makhluk yang berlari sangat cepat masuk
ke dalam hutan. Rupanya, sekawanan monyet liar sedang mencari makan di tepi
jurang. Kehadiran saya mengagetkan mereka. Seketika sekawanan monyet yang
berukuran cukup besar tersebut serentak masuk ke dalam hutan sebelum saya
sempat memotret mereka.
Wow, ini memang jalanan yang masih “wild”. Rute
Tanjungsiang-Sumedang ini menawarkan sensasi perjalanan yang benar-benar menyajikan
alam bebas yang sebenarnya. Bagi yang belum pernah, disarankan untuk
mencobanya, siapa tahu Anda bukan hanya menemukan sekawanan monyet, tapi
spesies hewan hutan lainnya (semoga bukan harimau yang muncul!)
Setelah beberapa lama melewati kawasan hutan tersebut, jalan
pun menurun ke arah Sumedang. Di sini ada dua jalur jalan, sebelah kiri ke arah
Kota Sumedang dan Cirebon, sebelah kanan ke arah Rancakalong, Tanjungsari. Saya
pun memilih jalur Rancakalong-Tanjungsari untuk mempersingkat waktu tempuh dan
jarak untuk menuju ke Bandung kembali.
No comments:
Post a Comment