Saturday 23 February 2013

LIMA FRAGMEN TENTANG KENANGAN



I

“Kelak jika aku kembali kesini. Akan kukumpulkan semua kenangan-kenangan kita yang terserak di beberapa tempat, lalu aku simpan di sebuah ruangan yang akan kuberi nama Museum Kenangan,” ujar seorang lelaki kepada kekasihnya, sesaat sebelum waktu memisahkan mereka di kota Jogja.

Malam yang dingin, angin membawa hujan. Sepasang kekasih itu berjalan di sepanjang trotoar yang mulai sepi. Satu persatu orang-orang pulang, pedagang kaki lima membereskan dagangannya. Beberapa turis masih ingin menikmati malam dengan sekadar berjalan-jalan, ataupun makan di warung-warung yang bertengger di pinggir jalan. Pengamen memainkan lagu cinta.

Sepasang kekasih itu mendengar lagu yang dinyanyikan oleh pengamen itu. Keduanya saling menatap bahagia, seakan belum pernah menemukan kebahagiaan seperti itu selama hidupnya. Ada rasa yang takbisa diucap oleh kata. Keduanya terdiam, namun dalam hati mereka masing-masing tengah berlangsung percakapan yang mesra dan lembut.

“Aku bahagia,” ujar si wanita sambil menggenggam erat tangan lelakinya.

Sunday 3 February 2013

Brrr... Menggigil di Kereta Ekonomi


sumber foto: klik

Selama ini anggapan masyarakat mengenai kereta ekonomi ialah suasana kereta yang bejubel, padat, kotor, banyak tukang dagang, berebut, kumuh, kondisi kereta yang tidak terawat, serta berbagai pemikiran yang notabene mengarah ke negatif. Hal ini tentunya selalu menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi PT KAI Indonesia untuk merealisasikan suatu sarana transportasi masal yang murah, cepat, dan nyaman.

Perlahan tapi pasti, langkah PT KAI untuk merevitalisasi kereta kelas ekonomi terbilang berhasil. Wajah buruk tentang kereta ekonomi sebagai angkutan murah namun penuh risiko perlahan mulai berubah. Hal ini terlihat ketika saya menaiki KA Ekonomi Kahuripan tujuan Padalarang-Kediri. Suasana KA ekonomi yang menjadi sarana favorit wisatawan yang bergelar “backpacker” Bandung menuju kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.