Usianya sudah tua, sekitar 65 tahun. Namun, ia masih dipercaya untuk menjadi penjaga Taman Buru Masigit Kareumbi sekaligus menjadi penanggung jawab dalam kegiatan “Wali Pohon”, program konservasi penanaman lahan di sekitar gunung Masigit, Kareumbi. Siapa nyana, di usianya yang menjelang senja ia masih aktif mengonservasi lahan rusak untuk menjadi hutan kembali.
Siang itu, udara Taman Buru Masigit Kareumbi cukup dingin.
Matahari malu-malu mengintip di sela-sela pohon pinus. Saya bersama rombongan
dari Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad berencana akan
melakukan kegiatan penanaman 400 pohon di kawasan tersebut, tepatnya di Kampung
Cimulu Desa Pengerenan, Kecamatan Limbangan, Garut, sekitar 4 kilometer dari
pintu masuk Taman Kareumbi.
Seorang bapak tua menyambut kami setibanya di sana.
Senyumnya yang hangat khas orang pribumi yang terkenal dengan citra ramahnya. Meskipun
sudah tua, tubuhnya masih tegap dan sehat. Tidak tampak sedikit pun tanda-tanda
“penyakit tua” yang tampak pada dirinya.